Selasa, 21 Desember 2010

Banner Anak SMP

Banner Anak SMP

Anak-SMP


support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Selasa, 02 November 2010

mosting doang via hape (nyacak)

Hanya ujicoba memposting tulisan pake hape, atau sxlian buka label bru aja ya. Hmmm,. Yoda ah, testing doang aja, ngeblog via hape. Bye support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Sabtu, 30 Oktober 2010

Puisi Tisti Rabbani : Malam

mencoba menggambar cetak cahaya di jubah malam
biar ada sedikit binar dalam kelam tanda ada harapan
walau harus berjuang menggoresnya sampai terang
adakah bintang-bintang bersedia membantuku menabuh genderang perang dengan ketiadaan ?
ataukah memang ini keadaan harus diarungi sebagai bagian dari perjalanan ?
kemana genggam tangan yang biasa bantu mengarahkan dalam kebutaan ?
aku sendiriankah ?.........


Puisi Tisti Rabbani : Malam
support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Senin, 25 Oktober 2010

Puisi M Faizi : Hujan Buatan

Basah pikirku,
basah khayalku
kehujanan di dalam ruang amnesiamu

Gelegar guntur, salam pembuka langit murung
menuntun kelupaan pada cucian di jemuran
dua ember penuh popok
kain pel yang berhari-hari di halaman

Aku menghitung rintik hujan
lalu mengalikannya dengan degup jantung

Basah pikirku
basah khayalku
aku pun keluar kamar, berhujan-hujanan
memandikan tubuh dari masa lalu
dan pada hujan yang menggurat kemarau
di kening siang
lamat-lamat kudengar tangisan musim
untuk cuaca yang salah pada jadwal pemberangkatan

Hujan buatan, Amnesia
memandikan pikiran dan khayalan
pada jadwal yang terpaut berbulan-bulan


Puisi M Faizi : Hujan Buatan
support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Rabu, 20 Oktober 2010

Puisi Achen : Itik Bali

Itik bukan sembarang itik

Ini Itik ajaib dari Bali

Tak bertelur

Apalagi menetasi telur

Itik langsung melahirkan

Lucu ngasal bikin ngakak

Tengil gokill kadang melankolis

Itik masih belia

Itik masih kelas 1 SMA

Teruslah Berkarya

Buatlah Dewi Laksmi Tertawa


Puisi Achen Itik Bali
support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Jumat, 15 Oktober 2010

Puisi Buwel : Sajak Daun

Daun tumbuh tanpa setubuh
berawal mula dari tiada

Daun tumbuh di segala musim
menyegarkan rongga, sejuk

Daun tumbuh tersepoi angin
berayun hampir lepas, tapi tak

Kasih jatuh berawal bermula
tumbuh dengan penuh romantika


Puisi Buwel : Sajak Daun
support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Minggu, 10 Oktober 2010

Puisi Inge : Aku Pergi

Aku Pergi

Mungkin ini yang ia inginkan
Ketika aku menyerah
Dan mengaku kalah
Pada bergulirnya waktu
Dan permainan rasa

Mungkin ini yang ia tunggu
Ketika aku memutuskan
Tuk pergi dan tak lagi mengganggu
Bersama sayatan luka
Dalam hempasan ketidakpedulian

Aku pergi
Kubawa cinta ini
Yang tak pernah terganti
Hanya untukmu


Sumber : http://cyberdreambox.blogspot.com/2010/10/aku-pergi.html
support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Sabtu, 09 Oktober 2010

Puisi Fanny Fredlina : Nuansa

hitam diriku
putih dirimu

ikal rambutku
lurus rambutmu

bundar cemerlang mataku
sipit bulan sabit matamu

gema takbir di telingaku
kidung rohani di telingamu

ada jurang menganga
ada jembatan bertajuk CINTA

bisakah kita meniti jembatan itu?


Sumber Puisi Fanny Fredlina : Nuansa
support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Puisi Puisi Blogger Indonesia

Kehabisan Ide Hingga tuk sementara hanya memosting ulang dari Puisi Puisi Miliknya Para Blogger Indonesia : Mungkin diantara Puisi Puisi Yang akan Menjadi bahan postingan ini adalah :
Blognya Milik Non Inge, Aulawi Ahamad, Achmad Edy Gunawan, Fanny Fredlina, Achen, Buwel, M-Faizi, Tisti Rabbani, Dan lain Sebagainya.

Moga Lancar Postingan Anak SMP ini.
Amiiin

support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Kamis, 30 September 2010

Doa - Amir Hamzah

DOA

Oleh :
Amir Hamzah



Dengan apakah kubandingkan pertemuan kita, kekasihku?
Dengan senja samar sepoi, pada masa purnama meningkat naik, setelah menghalaukan panas payah
terik.
Angin malam mengembus lemah, menyejuk badan, melambung rasa menayang pikir, membawa angan ke bawah kursimu.
Hatiku terang menerima katamu, bagai bintang memasang lilinnya.
Kalbuku terbuka menunggu kasihmu, bagai sedap malam menyiarkan kelopak.
Aduh, kekasihku, isi hatiku dengan katamu, penuhi dadaku dengan cahayamu, biar bersinar mataku sendu, biar berbinar
gelakku rayu!

Memahami Puisi, 1995
Mursal Esten



support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Rabu, 29 September 2010

BUAH RINDU II - Amir Hamzah

BUAH RINDU II
Oleh :
Amir Hamzah


Datanglah engkau wahai maut
Lepaskan aku dan nestapa
Engkau lagi tempatku berpaut
Di waktu ini gelap gulita.

Kicau murai tiada merdu
Pada beta bujang Melayu
Himbau pungguk tiada merindu
Dalam telingaku seperti dahulu.

Tuan aduhai mega berarak
Yang melipud dewangga raya
Berhentilah tuan di atas teratak
Anak Langkat musyafir lata.

Sesa'at sekejap mata beta berpesan
Padamu tuan aduhai awan
Arah manatah tuan berjalan
Di negeri manatah tuan bertahan?

Sampaikan rinduku pada adinda
Bisikkan rayuanku pada juita
Liputi lututnya muda kencana
Serupa beta memeluk dia.

Ibu, konon jauh tanah Selindung
Tempat gadis duduk berjuntai
Bonda hajat hati memeluk gunung
apatah daya tangan ta' sampai.

Elang, Rajawali burung angkasa
Turunlah tuan barang sementara
Beta bertanya sepatah kata
Adakah tuan melihat adinda?

Mega telahku sapa
Margasatwa telahku tanya
Maut telahku puja
Tetapi adinda manatah dia !


Memahami Puisi, 1995
Mursal Esten
support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Selasa, 28 September 2010

CINTAKU JAUH DI PULAU - Chairil Anwar

CINTAKU JAUH DI PULAU


Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak 'kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.
1946

support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Senin, 27 September 2010

BERDIRI AKU - Amir Hamzah

BERDIRI AKU
Oleh :
Amir Hamzah


Berdiri aku di senja senyap
Camar melayang menepis buih
Melayah bakau mengurai puncak
Berjulang datang ubur terkembang

Angin pulang menyeduk bumi
Menepuk teluk mengempas emas
Lari ke gunung memuncak sunyi
Berayun-ayun di atas alas.

Benang raja mencelup ujung
Naik marak mengerak corak
Elang leka sayap tergulung
dimabuk wama berarak-arak.

Dalam rupa maha sempuma
Rindu-sendu mengharu kalbu
Ingin datang merasa sentosa
Menyecap hidup bertentu tuju.


Memahami Puisi, 1995
Mursal Esten

support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Minggu, 26 September 2010

Doa - Chairil Anwar

DOA
kepada pemeluk teguh : Chairil Anwar

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
13 November 1943
SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah...

support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Sabtu, 25 September 2010

Senja Di Pelabuhan Kecil - Chairil Anwar

SENJA DI PELABUHAN KECIL
buat: Sri Ajati

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
1946

support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Jumat, 24 September 2010

HAMPA - Chairil Anwar

HAMPA
kepada sri

Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.

support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Kamis, 23 September 2010

Cintamu - Gus Mus

CINTAMU - Gus Mus

bukankah aku sudah mengatakan kepadamu kemarilah
rengkuh aku dengan sepenuh jiwamu
datanglah aku kan berlari menyambutmu
tapi kau terus sibuk dengan dirimu
kalaupun datang kau hanya menciumi pintu rumahku
tanpa meski sekedar melongokku
kau hanya membayangkan dan menggambarkan diriku
lalu kau rayu aku dari kejauhan
kau merayu dan memujaku
bukan untuk mendapatkan cintaku
tapi sekedar memuaskan egomu
kau memarahi mereka yang berusaha mendekatiku
seolah-olah aku sudah menjadi kekasihmu
apakah karena kau cemburu buta
atau takut mereka lebih tulus mencintaiku?
pulanglah ke dirimu
aku tak kemana-mana
support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Rabu, 22 September 2010

PENERIMAAN - Chairil Anwar

PENERIMAAN - Chairil Anwar


Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.
support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Selasa, 21 September 2010

Aku - Chairil Anwar

AKU

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943

Aku by Chairil Anwar

support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Senin, 20 September 2010

NEGERI SULAPAN by Gus Mus

NEGERI SULAPAN by Gus Mus

pulang dari negeri kecil di timur tengah
dengan kagum kang sobari bercerita
bak alfu-lailah-walailah
tentang tanah gersang yang disulap
menjadi taman sari yang asri
oleh orang-orang badui
tentang bangsa nomad
yang menjadi majikan terhormat
luar biasa, dahsyat!

masih kalah dengan kita disini, kataku
disini sorga
disulap sekejap menjadi neraka
raja-raja adiguna
menjadi budak-budak hina-dina
zamrud katulistiwa
menjadi tinja dimana-mana

Juni 2005



support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Minggu, 19 September 2010

Chairil Anwar

Chairil Anwar dilahirkan di Medan, 26 Julai 1922. Dia dibesarkan dalam keluarga yang cukup berantakan. Kedua ibu bapanya bercerai, dan ayahnya berkahwin lagi. Selepas perceraian itu, saat habis SMA, Chairil mengikut ibunya ke Jakarta. Semasa kecil di Medan, Chairil sangat rapat dengan neneknya. Keakraban ini begitu memberi kesan kepada hidup Chairil.


Dalam hidupnya yang amat jarang berduka, salah satu kepedihan terhebat adalah saat neneknya meninggal dunia. Chairil melukiskan kedukaan itu dalam sajak yang luar biasa pedih:

Bukan kematian benar yang menusuk kalbu/ Keridlaanmu menerima segala tiba/ Tak kutahu setinggi itu atas debu/ Dan duka maha tuan bertahta

Sesudah nenek, ibu adalah wanita kedua yang paling Chairil puja. Dia bahkan terbiasa membilang nama ayahnya, Tulus, di depan sang Ibu, sebagai tanda menyebelahi nasib si ibu. Dan di depan ibunya, Chairil acapkali kehilangan sisinya yang liar. Beberapa puisi Chairil juga menunjukkan kecintaannya pada ibunya.

Sejak kecil, semangat Chairil terkenal kedegilannya. Seorang teman dekatnya Sjamsul Ridwan, pernah membuat suatu tulisan tentang kehidupan Chairil Anwar ketika semasa kecil. Menurut dia, salah satu sifat Chairil pada masa kanak-kanaknya ialah pantang dikalahkan, baik pantang kalah dalam suatu persaingan, maupun dalam mendapatkan keinginan hatinya. Keinginan dan hasrat untuk mendapatkan itulah yang menyebabkan jiwanya selalu meluap-luap, menyala-nyala, boleh dikatakan tidak pernah diam.

Rakannya, Jassin pun punya kenangan tentang ini. “Kami pernah bermain bulu tangkis bersama, dan dia kalah. Tapi dia tak mengakui kekalahannya, dan mengajak bertanding terus. Akhirnya saya kalah. Semua itu kerana kami bertanding di depan para gadis.”

Wanita adalah dunia Chairil sesudah buku. Tercatat nama Ida, Sri Ayati, Gadis Rasyid, Mirat, dan Roosmeini sebagai gadis yang dikejar-kejar Chairil. Dan semua nama gadis itu bahkan masuk ke dalam puisi-puisi Chairil. Namun, kepada gadis Karawang, Hapsah, Chairil telah menikahinya.

Pernikahan itu tak berumur panjang. Disebabkan kesulitan ekonomi, dan gaya hidup Chairil yang tak berubah, Hapsah meminta cerai. Saat anaknya berumur 7 bulan, Chairil pun menjadi duda.

Tak lama setelah itu, pukul 15.15 WIB, 28 April 1949, Chairil meninggal dunia. Ada beberapa versi tentang sakitnya. Tapi yang pasti, TBC kronis dan sipilis.

Umur Chairil memang pendek, 27 tahun. Tapi kependekan itu meninggalkan banyak hal bagi perkembangan kesusasteraan Indonesia. Malah dia menjadi contoh terbaik, untuk sikap yang tidak bersungguh-sungguh di dalam menggeluti kesenian. Sikap inilah yang membuat anaknya, Evawani Chairil Anwar, seorang notaris di Bekasi, harus meminta maaf, saat mengenang kematian ayahnya, di tahun 1999, “Saya minta maaf, karena kini saya hidup di suatu dunia yang bertentangan dengan dunia Chairil Anwar.”
sumber

support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Sabtu, 18 September 2010

Demo - Gus Mus

DEMO

mengapa ketika sekalian alam
tak sanggup menerima
tugas mengelola bumi
kalian mengajukan diri
tak tahu diri
kini
ketika kalian melibas dan merusak
saling tumpas dan saling gasak
lalu
langit sekalian badai dan petirnya
laut sekalian kerak dan ombaknya
bumi sekalian tanah dan sampahnya
dunia sekalian harta dan bendanya
membantu kalian
mempercepat kehancuran
kalian mengeluh
atau lupa?


support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Jumat, 17 September 2010

KH Achmad Mustofa Bisri | Sang Kiyai Pembelajar

KH Achmad Mustofa Bisri Sang Kiyai Pembelajar


Kiyai, penyair, novelis, pelukis, budayawan dan cendekiawan muslim, ini telah memberi warna baru pada peta perjalanan kehidupan sosial dan politik para ulama. Ia kiyai yang bersahaja, bukan kiyai yang ambisius. Ia kiyai pembelajar bagi para ulama dan umat. Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, ini enggan (menolak) dicalonkan menjadi Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama dalam Muktamar NU ke-31 28/11-2/12-2004 di Boyolali, Jawa Tengah.

KH Achmad Mustofa Bisri, akrab dipanggil Gus Mus, ini mempunyai prinsip harus bisa mengukur diri. Setiap hendak memasuki lembaga apapun, ia selalu terlebih dahulu mengukur diri. Itulah yang dilakoninya ketika Gus Dur mencalonkannya dalam pemilihan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama pada Muktamar NU ke-31 itu.

“Saya harus bisa mengukur diri sendiri. Mungkin lebih baik saya tetap berada di luar, memberikan masukan dan kritikan dengan cara saya,” jelas alumnus Al Azhar University, Kairo (Mesir), ini, yang ketika kuliah mempunyai hobi main sepakbola dan bulutangkis. Setelah tak lagi punya waktu meneruskan hobi lamanya, ulama ini lalu menekuni hobi membaca buku sastra dan budaya, menulis dan memasak, termasuk masak makanan Arab dengan bumbu tambahan.

Lahir di Rembang, Jawa Tengah, 10 Agustus 1944, dari keluarga santri. Kakeknya, Kyai Mustofa Bisri adalah seorang ulama. Demikian pula ayahnya, KH Bisri Mustofa, yang tahun 1941 mendirikan Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, adalah seorang ulama karismatik termasyur.

Ia dididik orangtuanya dengan keras apalagi jika menyangkut prinsip-prinsip agama. Namun, pendidikan dasar dan menengahnya terbilang kacau. Setamat sekolah dasar tahun 1956, ia melanjut ke sekolah tsanawiyah. Baru setahun di tsanawiyah, ia keluar, lalu masuk Pesantren Lirboyo, Kediri selama dua tahun. Kemudian pindah lagi ke Pesantren Krapyak, Yogyakarta. Di Yogyakarta, ia diasuh oleh KH Ali Maksum selama hampur tiga tahun. Ia lalu kembali ke Rembang untuk mengaji langsung diasuh ayahnya.

KH Ali Maksum dan ayahnya KH Bisri Mustofa adalah guru yang paling banyak mempengaruhi perjalanan hidupnya. Kedua kiyai itu memberikan kebebasan kepada para santri untuk mengembangkan bakat seni.

Kemudian tahun 1964, dia dikirim ke Kairo, Mesir, belajar di Universitas Al-Azhar, mengambil jurusan studi keislaman dan bahasa Arab, hingga tamat tahun 1970. Ia satu angkatan dengan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Menikah dengan Siti Fatimah, ia dikaruniai tujuh orang anak, enam di antaranya perempuan. Anak lelaki satu-satunya adalah si bungsu Mochamad Bisri Mustofa, yang lebih memilih tinggal di Madura dan menjadi santri di sana. Kakek dari empat cucu ini sehari-hari tinggal di lingkungan pondok hanya bersama istri dan anak keenamnya Almas.

Setelah abangnya KH Cholil Bisri meninggal dunia, ia sendiri memimpin dan mengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, didampingi putra Cholil Bisri. Pondok yang terletak di Desa Leteh, Kecamatan Rembang Kota, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, 115 kilometer arah timur Kota Semarang, itu sudah berdiri sejak tahun 1941.

Keluarga Mustofa Bisri menempati sebuah rumah kuno wakaf yang tampak sederhana tapi asri, terletak di kawasan pondok. Ia biasa menerima tamu di ruang seluas 5 x 12 meter berkarpet hijau dan berisi satu set kursi tamu rotan yang usang dan sofa cokelat. Ruangan tamu ini sering pula menjadi tempat mengajar santrinya.

Pintu ruang depan rumah terbuka selama 24 jam bagi siapa saja. Para tamu yang datang ke rumah lewat tengah malam bisa langsung tidur-tiduran di karpet, tanpa harus membangunkan penghuninya. Dan bila subuh tiba, keluarga Gus Mus akan menyapa mereka dengan ramah. Sebagai rumah wakaf, Gus Mus yang rambutnya sudah memutih berprinsip, siapapun boleh tinggal di situ.


Di luar kegiatan rutin sebagai ulama, dia juga seorang budayawan, pelukis dan penulis. Dia telah menulis belasan buku fiksi dan nonfiksi. Justru melalui karya budayanyalah, Gus Mus sering kali menunjukkan sikap kritisnya terhadap “budaya” yang berkembang dalam masyarakat. Tahun 2003, misalnya, ketika goyang ngebor pedangdut Inul Daratista menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat, Gus Mus justru memamerkan lukisannya yang berjudul “Berdzikir Bersama Inul”. Begitulah cara Gus Mus mendorong “perbaikan” budaya yang berkembang saat itu.

Bakat lukis Gus Mus terasah sejak masa remaja, saat mondok di Pesantren Krapyak, Yogyakarta. Ia sering keluyuran ke rumah-rumah pelukis. Salah satunya bertandang ke rumah sang maestro seni lukis Indonesia, Affandi. Ia seringkali menyaksikan langsung bagaimana Affandi melukis. Sehingga setiap kali ada waktu luang, dalam bantinnya sering muncul dorongan menggambar. “Saya ambil spidol, pena, atau cat air untuk corat-coret. Tapi kumat-kumatan, kadang-kadang, dan tidak pernah serius,” kata Gus Mus, perokok berat yang sehari-hari menghabiskan dua setengah bungkus rokok.

Gus Mus, pada akhir tahun 1998, pernah memamerkan sebanyak 99 lukisan amplop, ditambah 10 lukisan bebas dan 15 kaligrafi, digelar di Gedung Pameran Seni Rupa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Kurator seni rupa, Jim Supangkat, menyebutkan, kekuatan ekspresi Mustofa Bisri terdapat pada garis grafis. Kesannya ritmik menuju zikir membuat lukisannya beda dengan kaligrafi. “Sebagian besar kaligrafi yang ada terkesan tulisan yang diindah-indahkan,” kata Jim Supangkat, memberi apresiasi kepada Gus Mus yang pernah beberapa kali melakukan pameran lukisan.

Sedangkan dengan puisi, Gus Mus mulai mengakrabinya saat belajar di Kairo, Mesir. Ketika itu Perhimpunan Pelajar Indonesia di Mesir membikin majalah. Salah satu pengasuh majalah adalah Gus Dur. Setiap kali ada halaman kosong, Mustofa Bisri diminta mengisi dengan puisi-puisi karyanya. Karena Gus Dur juga tahu Mustofa bisa melukis, maka, ia diminta bikin lukisan juga sehingga jadilah coret-coretan, atau kartun, atau apa saja, yang penting ada gambar pengisi halaman kosong. Sejak itu, Mustofa hanya menyimpan puisi karyanya di rak buku.

Namun adalah Gus Dur pula yang ‘mengembalikan’ Gus Mus ke habitat perpuisian. Pada tahun 1987, ketika menjadi Ketua Dewan Kesenian Jakarta, Gus Dur membuat acara “Malam Palestina”. Salah satu mata acara adalah pembacaan puisi karya para penyair Timur Tengah. Selain pembacaan puisi terjemahan, juga dilakukan pembacaan puisi aslinya. Mustofa, yang fasih berbahasa Arab dan Inggris, mendapat tugas membaca karya penyair Timur Tengah dalam bahasa aslinya. Sejak itulah Gus Mus mulai bergaul dengan para penyair.

Sejak Gus Mus tampil di Taman Ismail Marzuki, itu kepenyairannya mulai diperhitungkan di kancah perpuisian nasional. Undangan membaca puisi mengalir dari berbagai kota. Bahkan ia juga diundang ke Malaysia, Irak, Mesir, dan beberapa negara Arab lainnya untuk berdiskusi masalah kesenian dan membaca puisi. Berbagai negeri telah didatangi kyai yang ketika muda pernah punya keinginan aneh, yakni salaman dengan Menteri Agama dan menyampaikan salam dari orang-orang di kampungnya. Untuk maksud tersebut ia berkali-kali datang ke kantor sang menteri. Datang pertama kali, ditolak, kedua kali juga ditolak. Setelah satu bulan, ia diizinkan ketemu menteri walau hanya tiga menit.

Kyai bertubuh kurus berkacamata minus ini telah melahirkan ratusan sajak yang dihimpun dalam lima buku kumpulan puisi: Ohoi, Kumpulan Puisi Balsem (1988), Tadarus Antologi Puisi (1990), Pahlawan dan Tikus (1993), Rubaiyat Angin dan Rumput (1994), dan Wekwekwek (1995). Selain itu ia juga menulis prosa yang dihimpun dalam buku Nyamuk Yang Perkasa dan Awas Manusia (1990).

Tentang kepenyairan Gus Mus, ‘Presiden Penyair Indonesia’ Sutardji Calzoum Bachri menilai, gaya pengucapan puisi Mustofa tidak berbunga-bunga, sajak-sajaknya tidak berupaya bercantik-cantik dalam gaya pengucapan. Tapi lewat kewajaran dan kesederhanaan berucap atau berbahasa, yang tumbuh dari ketidakinginan untuk mengada-ada. Bahasanya langsung, gamblang, tapi tidak menjadikan puisinya tawar atau klise. “Sebagai penyair, ia bukan penjaga taman kata-kata. Ia penjaga dan pendamba kearifan,” kata Sutardji.

Kerap memberi ceramah dan tampil di mimbar seminar adalah lumrah bagi Gus Mus. Yang menarik, pernah dalam sebuah ceramah, hadirin meminta sang kiai membacakan puisi. Suasana hening. Gus Mus lalu beraksi: “Tuhan, kami sangat sibuk. Sudah.”

Sebagai cendekiawan muslim, Gus Mus mengamalkan ilmu yang didapat dengan cara menulis beberapa buku keagamaan. Ia termasuk produktif menulis buku yang berbeda dengan buku para kyai di pesantren. Tahun 1979, ia bersama KH M. Sahal Mahfudz menerjemahkan buku ensiklopedia ijmak. Ia juga menyusun buku tasawuf berjudul Proses Kebahagiaan (1981). Selain itu, ia menyusun tiga buku tentang fikih yakni Pokok-Pokok Agama (1985), Saleh Ritual, Saleh Sosial (1990), dan Pesan Islam Sehari-hari (1992).

Ia lalu menerbitkan buku tentang humor dan esai, “Doaku untuk Indonesia” dan “Ha Ha Hi Hi Anak Indonesia”. Buku yang berisi kumpulan humor sejak zaman Rasullah dan cerita-cerita lucu Indonesia. Menulis kolom di media massa sudah dimulainya sejak muda. Awalnya, hatinya “panas” jika tulisan kakaknya, Cholil Bisri, dimuat media koran lokal dan guntingan korannya ditempel di tembok. Ia pun tergerak untuk menulis. Jika dimuat, guntingan korannya ditempel menutupi guntingan tulisan sang kakak. Gus Mus juga rajin membuat catatan harian.

Seperti kebanyakan kyai lainnya, Mustofa banyak menghabiskan waktu untuk aktif berorganisasi, seperti di NU. Tahun 1970, sepulang belajar dari Mesir, ia menjadi salah satu pengurus NU Cabang Kabupaten Rembang. Kemudian, tahun 1977, ia menduduki jabatan Mustasyar, semacam Dewan Penasihat NU Wilayah Jawa Tengah. Pada Muktamar NU di Cipasung, Jawa Barat, tahun 1994, ia dipercaya menjadi Rais Syuriah PB NU.

Enggan Ketua PB NU
Kesederhanaannya telah memberi warna baru pada peta perjalanan kehidupan sosial dan politik para ulama. Ia didorong-dorong oleh Gus Dur dan kawan-kawan dari kelompok NU kultural, untuk mau mencalonkan diri sebagai calon ketua umum PB NU pada Muktamar NU ke-31 tahun 2004, di Boyolali, Jawa Tengah. Tujuannya, untuk menandingi dan menghentikan langkah maju KH Hasyim Muzadi dari kelompok NU struktural. Kawan karib Gus Dur selama belajar di Kairo, Mesir, ini dianggap salah satu ulama yang berpotensi menghentikan laju ketua umum lama. Namun Gus Mus justru bersikukuh menolak.

Alhasil, Hasyim Muzadi mantan calon wakil presiden berpasangan dengan calon presiden Megawati Soekarnoputri dari PDI Perjuangan, pada Pemilu Preisden 2004, itu terpilih kembali sebagai Ketua Dewan Tanfidziah ‘berpasangan’ dengan KH Achmad Sahal Makhfud sebagai Rois Aam Dewan Syuriah PB NU. Muktamar berhasil meninggalkan catatan tersendiri bagi KH Achmad Mustofa Bisri, yakni ia berhasil menolak keinginan kuat Gus Dur, ulama ‘kontroversial’.

Ternyata langkah seperti itu bukan kali pertama dilakukannya. Jika tidak merasa cocok berada di suatu lembaga, dia dengan elegan menarik diri. Sebagai misal, kendati pernah tercatat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah tahun 1987-1992, mewakili PPP, demikian pula pernah sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), mantan Rois Syuriah PB NU periode 1994-1999 dan 1999-2004 ini tidak pernah mau dicalonkan untuk menjabat kembali di kedua lembaga tersebut. Lalu, ketika NU ramai-ramai mendirikan partai PKB, ia tetap tak mau turun gelanggang politik apalagi terlibat aktif di dalamnya.

Demikian pula dalam Pemilu Legislatif 2004, meski namanya sudah ditetapkan sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Jawa Tengah, ia lalu memilih mengundurkan diri sebelum pemilihan itu sendiri digelar. Ia merasa dirinya bukan orang yang tepat untuk memasuki bidang pemerintahan. Ia merasa, dengan menjadi wakil rakyat, ternyata apa yang diberikannya tidak sebanding dengan yang diberikan oleh rakyat. “Selama saya menjadi anggota DPRD, sering terjadi pertikaian di dalam batin saya, karena sebagai wakil rakyat, yang menerima lebih banyak dibandingkan dengan apa yang bisa saya berikan kepada rakyat Jawa Tengah,” kata Mustofa mengenang pengalaman dan pertentangan batin yang dia alami selama menjadi politisi.

Dicalonkan menjadi ketua umum PB NU sudah seringkali dialami Gus Mus. Dalam beberapa kali mukhtamar, namanya selalu saja dicuatkan ke permukaan. Ia adalah langganan “calon ketua umum” dan bersamaan itu ia selalu pula menolak. Di Boyolali 2004 namanya digandang-gandang sebagai calon ketua umum. Bahkan dikabarkan para kyai sepuh telah meminta kesediaannya. Sampai-sampai utusan kyai sepuh menemui ibunya, Ma’rafah Cholil, agar mengizinkan anaknya dicalonkan. Sang ibu malah hanya menjawab lugas khas warga ulama NU, ”Mustofa itu tak jadi Ketua Umum PB NU saja sudah tak pernah di rumah, apalagi kalau menjadi ketua umum. Nanti saya tak pernah ketemu.”

Gus Mus sendiri yang tampak enggan dicalonkan, dengan tangkas menyebutkan, “Saya mempunyai hak prerogatif untuk menolak,” ucap pria bertutur kata lembut yang sesungguhnya berkawan karib dengan Gus Dur selama belajar di Kairo, Mesir. Saking karibnya, Gus Mus pernah meminta makan kepada Gus Dur selama berbulan-bulan sebab beasiswanya belum turun-turun. Persahabatan terus berlanjut sampai sekarang. Kalau Gus Dur melawat ke Jawa Timur dan singgah di Rembang, biasanya mampir ke rumah Gus Mus. Sebaliknya, bila dia berkunjung ke Jakarta, sebisa-bisanya bertandang ke rumah Gus Dur. Selain saling kunjung, mereka tak jarang pula berkomunikasi melalui telepon. ►eti/ht-tsl

taken from
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/achmad-mustofa-bisri/biografi/index.shtml
sumber



support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Senin, 13 September 2010

Lahir Sajak - Subagio Sastrowardoyo

Lahir Sajak
oleh : Subagio Sastrowardoyo

Malam yang hamil oleh benihku
Mencampakkan anak sembilan bulan
Ke lantai bumi. Anak haram tanpa ibu
membawa dosa pertama
di keningnya. Tangisnya akan memberitakan
kelaparan dan rinduku, sakit
dan matiku. Ciumlah tanah
yang menrbitkan derita. Dia
adalah nyawamu.

Jumat, 10 September 2010

Anak SMP Lebaran




Admin ANAK SMP mengucapkan :
SELAMAT LEBARAN HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Kamis, 09 September 2010

Hujan Bulan Juni - Sapardi Djoko Damono

Hujan Bulan Juni - Sapardi Djoko Damono

tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu

Minggu, 05 September 2010

Sajak Subuh - Sapardi Djoko Damono

Sajak Subuh - Sapardi Djoko Damono

Waktu mereka membakar gubuknya awal subuh itu ia baru saja bermimpi tentang mata air. Mereka berteriak, “Jangan bermimpi!” dan ia terkejut tak mengerti.
Sejak di kota itu ia tak pernah sempat bermimpi. Ia ingin sekali melihat kembali warna hijau dan mata air, tetapi ketika untuk pertama kalinya. Ia bermimpi subuh itu, mereka membakar tempat tinggalnya.
“Jangan bermimpi!” gertak mereka.
Suara itu terpantul di bawahjembatan dan tebing-tebing sungai. Api menyulut udara lembar demi lembar, lalu meresap ke pori-pori kulitnya. Ia tak memahami perintah itu dan mereka memukulnya, “Jangan bermimpi! ”
Ia rubuh dan kembali bermimpi tentang mata air dan …..
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,

Sabtu, 04 September 2010

SEPENGGAL PUISI CAK NUN - CAK NUN

SEPENGGAL PUISI CAK NUN
Oleh :
Emha Ainun Najib

sayang sayang kita tak tau kemana pergi
tak sanggup kita dengarkan suara yang sejati
langkah kita mengabdi pada kepentingan nafsu sendiri
yang bisa kita pandang hanya kepentingan sendiri

loyang disangka emas emasnya di buang buang
kita makin buta yang mana utara yang mana selatan
yang kecil dibesarkan yang besar di remehkan
yang penting disepelekan yang sepele diutamakan

Allah Allah betapa busuk hidup kami
dan masih akan membusuk lagi
betapa gelap hari di depan kami
mohon ayomilah kami yang kecil ini

Jumat, 03 September 2010

Tentang Matahari - Sapardi Djoko Damono

TENTANG MATAHARI - Sapardi Djoko Damono
Matahari yang di atas kepalamu itu
adalah balonan gas yang terlepas dari tanganmu
waktu kau kecil, adalah bola lampu
yang di atas meja ketika kau menjawab surat-surat
yang teratur kau terima dari sebuah Alamat,
adalah jam weker yang berdering
sedang kau bersetubuh, adalah gambar bulan
yang dituding anak kecil itu sambil berkata:
"Ini matahari! Ini matahari!"
Matahari itu? Ia memang di atas sana
supaya selamanya kau menghela
bayang-bayanganmu itu.

Kamis, 02 September 2010

KUDEKAP KUSAYANG-SAYANG - Cak Nun

KUDEKAP KUSAYANG-SAYANG
Oleh :
Emha Ainun Naijb


Kepadamu kekasih kupersembahkan segala api keperihan
di dadaku ini demi cintaku kepada semua manusia
Kupersembahkan kepadamu sirnanya seluruh kepentingan
diri dalam hidup demi mempertahankan kemesraan rahasia,
yang teramat menyakitkan ini, denganmu
Terima kasih engkau telah pilihkan bagiku rumah
persemayaman dalam jiwa remuk redam hamba-hambamu
Kudekap mereka, kupanggul, kusayang-sayang, dan ketika
mereka tancapkan pisau ke dadaku, mengucur darah dari
mereka sendiri, sehingga bersegera aku mengusapnya,
kusumpal, kubalut dengan sobekan-sobekan bajuku
Kemudian kudekap ia, kupanggul, kusayang-sayang,
kupeluk,
kugendong-gendong, sampai kemudian mereka tancapkan
lagi pisau ke punggungku, sehingga mengucur lagi darah
batinnya, sehingga aku bersegera mengusapnya,
kusumpal,
kubalut dengan sobekan-sobekan bajuku, kudekap,
kusayang-sayang.


1994

Rabu, 01 September 2010

Mata Pisau - Sapardi Djoko Damono

MATA PISAU - Sapardi Djoko Damono

mata pisau itu tak berkejap menatapmu
kau yang baru saja mengasahnya
berfikir: ia tajam untuk mengiris apel
yang tersedia di atas meja
sehabis makan malam;
ia berkilat ketika terbayang olehnya urat lehermu

Daftar Tukang Bersih Anak SMP [copas dari Bang Atta]

 Daftar Tukang Bersih Anak SMP [copas dari Bang Atta] Dilihat sampai dengan 21/08/2010 jam 10:27 wib
  1. SMP : attayaya
  2. SMP-ku yang istimewa : mba Reni
  3. SMP Gerakan SEO Positif : The Other mba Reni
  4. Ini Bukan Nyolong SMP : TUKANG CoLoNG
  5. Masa SMP : Ibu Dini
  6. SMP : mba Windflower
  7. Anak SMP : Bang Munir Ardi
  8. Anak SMP Sebuah Gerakan SEO Positif yang Sangat Berat : Bang Munir Ardi
  9. Anak SMP : attayaya
  10. Anak SMP : Omong Doang
  11. Anak SMP : Omong Doang 2
  12. Dunia SMP : Reza Saputra
  13. Anak SMP keyword positif yang diusung bang attayaya dan manajemen emosi : DINO HP
  14. SMP Gerakan SEO Positif : Ka Damar Blogger Kebumen
  15. Masa SMP, masa menemukan Talenta : Fanny Fredlina
  16. Repotnya jadi anak SMP : Itik Bali
  17. Gerakan SMP dan ANAK SMP : Alf Note
  18. SMP : mas Sukadi
  19. Anak SMP : Bang Ancis Pengelana
  20. Anak SMP : mas Kadri
  21. 8 Tahun Berlalu Tetap Tak Berubah : mas Aguestri
  22. Foto Anak SMP Melakukan Mural : mas Trimatra
  23. Dunia SMP-ku : mas Rizal
  24. Anak SMP dengan Gurunya : mas Dwi
  25. Anak SMP : Mood
  26. SMP : mas Herdoni Wahyono
  27. SMP Goes XXX ? : Ozzys
  28. Anak SMP Jaman Sekarang : mas Hartohadi
  29. Teringat Masa SMP : mba Cherry
  30. Gerakan SEO Positif : SMP, ANAK SMP : Ronaldo Rozalino
  31. Jaman SMP.. Segitu Lamakah?? : Curhat Fanda
  32. SMP KU SAYANG, SMP KU KENANG : Dunia Ira
  33. ANAK SMP : PIK Remaja Al - Hikmah
  34. ANAK SMP Masa Pencarian Jati Diri : mba Windflower
  35. Masa SMP ku yang Tak Terlupakan : mba Riesta Emy
  36. SMP awal dari yang lebih dari biasa : mba Risskanza
  37. Nostalgila Masa SMP : mba Ria Adria
  38. ANAK SMP : bang Iwan Dirgantara
  39. SMP, Masa Sejuta Warna : mba Neyna Naya
  40. [pantun] Anak SMP Anak SMA : Cah Cikrik
  41. Apa yang Salah dengan Anak SMP??? : bang Dwi Wahyudi Blogger Borneo
  42. Cerita SMP : non Inge Cyberworld
  43. SMPku Nanti : Shasa Imutz anaknya mba Reni
  44. Anak SMP dari masa ke masa : mba Windfoler 2
  45. [Aku Lulusan] SMP : Inuel Nyun Nyun
  46. Koleksi Foto anak SMP berjilbab : Kang Dwi Sang Dukun Pertanian
  47. Seks Anak SMP : mas Anton Wijaya
  48. Gerakan SEO Positif : SMP atau Anak SMP : mas Anton Wijaya 2
  49. Mengapresiasi Gerakan Perlawanan terhadap Keyword "SMP" : pak Sawali Tuhusetya
  50. SMP, Menuju Terbentuknya Kepribaan : Coretan Felix
  51. Anak SMP menggerakkan blogger : mba Reni Judhanto
  52. Remaja SMP : mas Julicavero
  53. Anak SMP : mas Zaiful Anwar
  54. Gerakan SEO Positif : SMP, ANAK SMP : mas Zaiful Anwar 2
  55. SMP : Rizky2009
  56. SMP ALA SHUDAI DAN SHUDAI ANAK SMP : Empat Mimpi Shudai Ajlani
  57. Masa SMP : mas Rawins
  58. Gerakan Positif SMP dan Anak SMP : Rumah Imajinasi TKJLover
  59. Support To kiwot SMP [Anak SMP] : mas Achen Buwel
  60. Video Mesum Anak SMP dan SMP Mesum Harus Dibasmi : Ancisa
  61. SMP Negeri I Denpasar : mas Agung AP
  62. SMP "Sudah Makan Pulang" : non Ntiems
  63. Mending SMP : neng Nuy Blog Ga Jelas
  64. Apa yang kamu kenang saat SMP? : mas Yoga "Gaphe Bercerita" Pratama
  65. Antara SEO dan SMP...! : mas Azis Lamayuda
  66. SMP-ku Spenpatra : Takuya nyam nyem blog
  67. SMP: Masa Muda, Masa yang Berapi-api : M Rizki Fadhillah
  68. SMP : Diana Afiifah
  69. Anak SMP Generasi Penerus Bangsa : mas Mufied Khamardos
  70. Gerakan SEO Positif : SMP, Anak SMP : mba Endang Astiana
  71. Masa-masa SMP : mba Diah
  72. Nana ‘After School’ ungkap foto saat SMP : Raudatu Fiqro Safarina
  73. SMP (Sekolah Menengah Pertama) : mba Aishi Lely
  74. SMP : Ka Damar Blogger Kebumen 2
  75. SMP : ReBorn Nyoblak
  76. Anak SMP Menciptakan Antivirus Terbaik : Bang Ancis
  77. Optimasi SEO Gerakan SEO Positif SMP (OFF PAGE Version) : Kang Dwi
  78. SMP dan Search Engine : kang Xitalho
  79. SMP, Anak SMP, dan Keyword SMP : kang Andy MSE
  80. SMP Kita : Siswa TKJ
  81. Masa SMP Masa Yang Indah : mba Windya
  82. Kaleidoskop SMP : Sapi Dudunk
  83. Ketika Anak SMP Iri Melihat Seragam Anak SMA : Aming
  84. SMP : Sebuah Kenangan : Ibunya Chusaeri
  85. SMP ohhh SMP : bang Tomi Purba
  86. Anak SMP Tenggelam : Seiri Hanoko
  87. Anak SMP : Anak Nelayan
  88. Shalat Menyehatkan Pikiran (SMP) : pak Hartohadi
  89. Anak SMP : Fais Belajar Ngeblog
  90. Kenangan Semasa SMP : mas Aldy Person Field
  91. SMP, Seragam Putih Biru dan Rokok : DJ SIte
  92. Di SMP Saatnya ATR Belajar Beradaptasi Dengan Cepat : mba Yusnita Febri
  93. Anak SMP : Penyamun
  94. Daftar SMP Cinta Lingkungan Hidup : Alamendah
  95. Aku ga pernah seklah SMP : Anazkia
  96. Cewek SMP : 3GP terbaru : Goyang Karawang
  97. Bukan Hanya SMP : Abdul Hakim
  98. Foto Hot Anak SMP : Linduaji Masman (kang Ulumuddin)
  99. Anak SMP Karanggayam : Hari Narmadi
  100. SMP-ku SMP 17 Tangsel : Fira Meutia
  101. Anak SMP : Azhis Jhie
  102. Anak SMP : Kang Mas Suryaden
  103. Putih Biru (SMP) : Neo Renggana
  104. Trik saya ketika masih smp supaya menyukai bahasa inggris : Kurniawan Q.
  105. Guru SMP Favoritku : Ferdivolution
  106. SMP (Sekolah Menengah Pertama) : Bunglon Blog
  107. Anak SMP : Cah Cikrik
  108. SMP se-Kota Banyuwangi : Anak Nelayan Kota Ikan
  109. Anak SMP on Micro Blogging : Al Katro
  110. SMP : Albertus Goenthoer Tjahjadi
  111. Anak SMP Sekarang : Sariful
  112. Gerakan SEO Positif : mas Kadri
  113. Anak SMP Keren : mas Kadri
  114. Anak SMP Membuat Antivirus : mas Kadri
  115. Anak SMP : Vienka
  116. Anak SMP : Muliardy Banun
  117. Gerakan SEO Positif: Ada Apa Dengan Anak SMP Sekarang? : Hakky Rohman
  118. Anak SMP :Arisnb
  119. SMP yang Hot – SMP yang Lagi Panas : Adiwibowo
  120. Favorit Gue Waktu SMP : Bgenk Blog
  121. Masa SMP, Masa Menentukan : Muhammad A Vip KomaCuma
  122. SMP dan Anak SMP : Kampus Blog
  123. The Smekanfive Crew : Blogger Pelajar SMP
  124. Cerianya SMP Sei Putih : Blogger Pelajar SMP
  125. Nostaligia Masa SMP : Sang Cerpenis
  126. SMP Berlika-liku : Nadia K. Putri Return to my blog
  127. Anak SMP : Vulkanisir
  128. Anak SMP : Nyul Blog
  129. Alhamdulillah jadi anak smp : Henny FMH
  130. Cinta Kala SMP Sama Dengan Cinta Monyet? : Bustamil Arifin
  131. Anak SMP Bikin Heboh Di Internet : blogadin punya adin
  132. Mari bersihkan jati diri keyword anak smp : Anak Mami
  133. SMP kU Di SMP n 1 MeTrO LaMpUnG : Akane D'SiLa
  134. Tonik Perangsang Anak SMP : Mascayo
  135. SMP Kami : Dita Dita
  136. Hasil 'TIDAK RELEVAN' pada kata kunci SMP di Google.co.id : Furqon
  137. Anak SMP dan Gerakan SEO Positif - Karawang Info
  138. Anak SMP : Ayo Kita Selamatkan Anak SMP - Membebaskan Mimpi Deni Borin
  139. Anak SMP Indonesia dan Anak SMP Eropa dalam Sepak Bola - Catatan Sepak Bola
  140. Anak SMP (Cewek SMP): Korban SEO Negatif - Farmers Son
  141. Anak SMP Harus Diselamatkan!- West Java Blogger
  142. Anak SMP : Victims of Negative SEO - Great Technology
  143. Anak SMP - Goyang Karawang
  144. Tentang Kehangatan Kata SMP : Eshape
  145. Anak SMP yang Penuh Gairah - Eshape Kompasiana
  146. Balada Anak SMP : kang Ian
  147. SMP-ku.. Oh SMP-ku.. - Haslita Nisa
  148. Hate or violence - Udin Hamd | Blogger 2 Inchi
  149. AKU : Putih Biru SMP-ku - Rosa Anak Mami
  150. Anak SMP (Senang Mendapat Paket) - Bang Munir
  151. 3GP Smp : sedang hot banget !!!! - Babay Bayanu
  152. Nikmatnya SMP - Sundaters
  153. Membersihkan Keyword SMP dan Anak SMP dari Content Negative - Nutaryuk
  154. Pasal 1, Saya Memang Pemilik[SMP] Blog Tanpa Tujuan Dan Saya Memang Merasa Silaturrahim Itu Penting - DJ.SITE
  155. SMP - [ Sebuah Mantra Pendek ] : Kang Buwel Achen
  156. Dukungan buat gerakkan seo “anak smp” - Dino HP
  157. Sehabis Makan Pulang (SMP) : pak Hartohadi
  158. Koleksi Video Anak SMP Berjilbab - Bang Ancis
  159. Menghapus Download Video Mesum Anak SMP Berjilbab - Yogi Anggriawan
  160. Sajak Malam Pertama [SMP] - Cikrik deKick
  161. “SMP” adalah Ketika Aku Harus Berpisah dari ORTU - Wahyu Widiyanto
  162. SMP Negeri 179 Kalisari Pasar Rebo Jakarta Timur - Dwiki Setiyawan yg diposting 25 Juni 2010 merupakan artikel yang berada dihalaman pertama sebelum gerakan ini mulai, cuma sayangnya artikel lain di halaman pertama gugel saat itu adalah artikel tidak pantas.
  163. Anak SMP - Kang Maspur Babay Surabay
  164. SMP = Sekolah Manggul Pacul - Muhammad A Vip Wakul Ngglimpang
  165. Kisah Anak SMP - mba Monda
  166. Anak SMP Jadi Pengusaha - Gunungkelir Genthokelir
  167. Masa Rawan SMP - 'ne Sendang Jiwa
  168. Dukung #seopositifsmp jadi TT di Twitter - M. Rizki Fadhillah
  169. Rame-Rame Membajak Keyword eSeMPe (SMP) - M. Rizki Fadhillah
  170. cerita litha..: SMP-ku.. Oh SMP-ku.. - Eshape
  171. Anak SMP NgeTop - Pakdhe Cholik BlogCamp
  172. anak SMP - BuGiL (?) - Non Inge
  173. Anak SMP | award gerakan SEO sehat - DarahBiroe
  174. Gairah SMP - Karesep
  175. Anak SMP - Kalabang
  176. SMP-ku - ErwinAziz
  177. Anak SMP Jaman Sekarang - I Putu Budi Arnaya
  178. SMP - Uda Dedy Dherdian
  179. Kenangan Masa SMP - Misfah Khairina
  180. Jangan Negatifkan SMP - Adi Budi Yulianto
  181. Masa SMP + award : Nomor Sepuluh Blog
  182. Foto panas dan video SMP - «((¯`¤ RáÐhìtǻ ¤´¯))»
  183. Kenakalan Anak SMP - Ysalma
  184. SMP - Sastiya Fairus Qorira
  185. Mengenang Masa SMP - Ifan Jayadi
  186. Anak SMP perlu berkarakter - Adi Nugroho
  187. Reuni SMP - Abi Sabila
  188. Keywords Anak SMP, munculnya Download Video Tak Senonoh - Itik Bali di Kompasiana
  189. Gerakan SEO Positif : SMP, ANAK SMP - attayaya
  190. Membersihkan Keyword Anak SMP - attayaya
  191. Daftar SMP Negeri Pekanbaru - Riau : attayaya
  192. Mendongkrak Anak SMP dari TUKANG BERSIH SMP - attayaya
  193. Menyundul ANAK SMP oleh TUKANG BERSIH SMP - attayaya
  194. Menggendong ANAK SMP - attayaya
  195. Artikel Anak SMP dalam Ramadhan Seribu Bulan - attayaya
  196. Pandangan Mata Anak SMP- attayaya
  197. SMP NEGERI 13 PEKANBARU - attayaya
  198. SMP Negeri di Kota Madiun - mba Reni Jhudanto
  199. SMP - Amazing Time : Kebookyut
  200. Sehat Mengikuti Petunjuk (SMP) Rasulullah SAW - pak Hartohadi
  201. SMP : Nanang Abdullah
  202. Siasat Mengetahui PageRank (SMP) - Al Katro
  203. Jadi Anak SMP - Sastiya Fairus Qorira 2
  204. Anak SMP - STOP Penyalahgunaan SEO demi Anak Bangsa Indonesia- Anak SMP - ANak SMA - Cewek SMA Cantik - Cewek SMP Cantik : Radhitya Notes
  205. hidup seorang blogger smp - attayaya
  206. Anak SMP : kang Endar
  207. CORETAN GUE WAKTU JADI ANAK SMP - Shudai Ajlani
  208. Indahnya Foto Anak SMP yang Belia - Cak Eri
  209. Puisi SMP - Inuel Nyuns
  210. Anak SMP itu Hebat - Peraih Nilai UN Anak SMP tertinggi 2010 - Radhitya Notes
  211. Tari Kecak - Tari Tradisional Bali - Tari Tradisional Indonesia- Anak SMP belajar Tari Tradisional : Radhitya Notes
  212. Blogger Bekasi Dukung Kampanye Anak SMP Bersih di Internet - mas Aris Heru Utomo
  213. ANAK SMP TELADAN (BUKAN OTAK MESUM) - Gayuh Coy
  214. Gerakan Membesihkan keyword ‘SMP’ Dari SE0 Negatif - zankjex
  215. Dunia SMP - Saipuddin. A.R
  216. Anak SMP Berjilbab : sebuah memori - mba Agustin Wilujeng
  217. ANAK SMP suatu ketika - mba Windflower 4
  218. Cinta SMP - Puisi Cinta Inyun
  219. Anak SMP - Ata Notonogoro
  220. Sama-sama Membantu Pemerintah (SMP) -->> Atasi Masalah Malaysia : Elvindinata
  221. SMP - Ello Aristhosiyoga
  222. YANG "MELENGKING" DARI BLOGWALKING - Amril T Gobel
  223. SMP senopati 28 - Mimpi Pribumi
  224. SMP IS THE BEST! : Azalea Satsuki
  225. Bukan Hal Sepele : celanapanjangisasi seragam SMP - Sarah Maisyaroh
  226. Gejolak Kaum Muda SMP - Bundapiaradaku
  227. Jurus SEO Anak SMP - Bibit WS
  228. Anak SMP - Kaka Akin
  229. anak SMP | Juara Olympiade Matematika Tingkat Dunia - Kang Sugeng
  230. SMP (Saat Mengenakan Pakaian) Taubat di Hari Kemenangan Idul Fitri - Gaelby Salahuddin
  231. Mendadak Jadi Blog “Bokep” Karena Keyword SMP - DJ SIte
  232. Syirik Membawa Petaka (SMP) - pak Hartohadi
  233. Anak smp di Singkep - Dino Hp
  234. Pelajaran Oke di SMP - Advertiyha Triana IyHa Nakho
  235. SMP - Blogger Media
  236. Cerita Cinta Membina SMP (1) - Mela Story
  237. Cerita Cinta Membina SMP (2) - Mela Story
  238. Anak SMP lagi main sama anak SMA - Mas Ifud
  239. Ikut Serta Dalam Gerakan SMP - Sugeng Haryono 1
  240. (Rencana) Reuni SMP Negeri 7 - Sugeng Haryono 2
  241. HIDUP SEORANG BLOGGER MANTAN ANAK SMP - Bang Munir Ardi
  242. SMP itu Penting - Pakdhe Cholik
  243. Anak SMP itu ??? - bang Kong
  244. Video Anak SMP - Anak Nelayan Kota Ikan
  245. Masa SMP - Fitri Melinda
  246. Nostalgila waktu SMP - Bangau Putih
  247. Dasar Anak SMP - Loewyi
  248. anak SMP oh.. anak SMP.. - ais ariani 1
  249. S.M.P (untuk kamu, anak ku) - ais ariani 2
  250. Email Anak SMP - Jodie Cerita Inspirasi
  251. Manfaat SMP (Suka Makan Pagi) - Om Rame
  252. Anak SMP dan Vignette - Pakdhe Cholik
  253. Anak SMP Tebak Relasi - Pakdhe Cholik
  254. Anak SMP Menerima Buku - Pakdhe Cholik
  255. Anak SMP Show of Force - Pakdhe Cholik
  256. Anak SMP Weweh - Pakdhe Cholik
  257. Shalat Meringankan Perjalanan (SMP) - Pak Hartohadi
  258. Anak SMP : Saatnya Memajang Parcel - Al Katro
  259. Anak SMP Berjilbab belajar Sejarah Kerajaan Kediri - mba Agustin Wilujeng
  260. Anak SMP duduk termenung - mba Reni Judhanto
  261. Anak SMP : Eni Ambarwati
  262. Kenangan Semasa SMP Dulu.... : Ivan Mobii
  263. Potret Sekolah SMP Kami : Bang Fiko
  264. Story Jadi Anak SMP - Zee
  265. Nasionalisme Anak SMP - Muhammad A Vip Wakulglimpang


DAFTAR LENGKAPNYA ADA DI :
MEMBERSIHKAN KEYWORD ANAK SMP

BLOG KHUSUS ANAK SMP :
gatau siapa yang punya neh
hayoooo ngaku jiahahahaha..........
BLOG ANAK SMP (es-em-pe) : blogspot
Blog Anak SMP : wordpress
Blog Lirik Lagu Anak SMP SMA
Blog Info Artikel Anak SMP

Kalo ini punya Al Katro (gamau pake backlink katanya)
http://anaksmpku.blogspot.com/
http://smp.alkatro.com/
http://anaksmp.mp


Pendukung Backlink :
  1. Kang addiehf and konco JogloAbang
  2. Xitalho
  3. Suryaden
  4. Pojok Pradna
  5. Laksamana Embun DKK Bertuah
  6. Temen-temen belakang layar
  7. Blogger Bertuah Pekanbaru




support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

Selasa, 31 Agustus 2010

NetworkedBlog Anak SMP

NetworkedBlog Anak SMP - NetworkedBlog adalah salah satu fanpage di facebook, Kemarin Anak SMP sudah Membuat NetworkedBlog ini. Dan Tentang Apa Itu NetworkedBlog ada baiknya dicopas saja dari blognya wulan merindu saja, soalnya inti postingannya mirip2 sama... ;-)

NetworkedBlog :
Apa itu NetworkedBlogs? NetworkedBlogs adalah salah satu aplikasi yang bisa buat mempromosikan blog di Facebook dan bisa juga untuk ngeliat blog-blog lainnya.

Nih loh langkah-langkah untuk mengaktifkan aplikasi NetworkedBlogs di halaman Facebook kamu:
• Masuklah ke akun Facebook kamu
• Pilih Aplikasi yang berada di suduk kiri bawah, lalu klik Find More (Jelajahi Aplikasi Lain)
• Pada halaman berikutnya isi kata kunci “networkedblogs” pada kotak pencarian lalu Enter
• Pilih dan klik NetworkedBlogs
• Tekan link Jadi Penggemar
• Kemudian klik tombol Menuju ke Aplikasi (Go to Application)
• Muncul halaman Izin Akses, Tekan tombol Izinkan
• Klik Tab Profile
• Masukkan blog kamu dengan klik link Add Your Blog
• Masukkan nama blog kamu pada kotak teks Blog Name misal : Ruang Rindu, tulis alamat URL blog kamu seperti : http://wulanmerindublog.blogspot.com, topik atau tags, pilih bahasa blog, dan isi deskripsi singkat tentang blog kamu, kemudian tekan tombol Next
• Masukkan URL feed Blog kamu, lalu tekan tombol Next
• Selanjutnya muncul halaman pertanyaan Are you the Author of (nama blog kamu), Klik tombol Yes
• Selanjutnya kamu diminta untuk memverifikasi kepemilikan blog. Ada dua opsi, Ask a friends to verify you (mudah tapi butuh waktu) dan Use Our Widget to Verify blog Ownership (langsung tapi butuh skill)
• Sebagai Contoh saya pilih opsi: Use Our Widget to Verify blog Ownership
• Copy kode HTML yang diberikan, tempel di blog kamu
• Tekan Tombol Verify
• Sampai disini kamu berhasil memasukkan blog kamu.
• Klik Tab Profile, lalu klik tombol Show Your Blogs On Your Profile (Add to Profile / Cantumkan ke dalam Profil), kemudian muncul halaman profil kamu, klik tombol Keep (disudut kiri bawah)
• Kembali ke halaman NetworkedBlogs, klik juga List Your Blogs on Your info Tab (Add to Info / Tambahkan ke Info) kemudian muncul halaman profil kamu, klik tombol Keep (disudut kiri bawah)

Sebagai blogger, perspektif yang mestinya kita pakai dalam berselancar di situs-situs social media adalah, bagaimana menjaring traffic dari situs ini ke blog kita. Karena itulah saya gemar mencari aplikasi Facebook yang menguntungkan bagi blog saya.
Bagi Blogger, widget ini tentu berguna untuk mengetahui siapa saja yang menyukai dan mengikuti blog mereka.

NetworkedBlogs sebenarnya hampir serupa dengan widget Google Foolowers atau Google Friend Connect. MyBlogLog pun punya widget serupa. Intinya widget kaya gini gunanya bagi pembaca blog adalah mengingatkan blog mana saja yang pernah kita kunjungi dan sukai.

Kelebihan NetworkedBlogs, adalah mampu mengkoneksikan antara akun Facebook anda dengan blog anda atau blog yang anda ikuti. Kalau Google Follower mengharuskan kita memiliki akun di Google, dan harus log in ke Blogger.com untuk mengetahui perkembangan dari blog yang kita ikuti, NetworkedBlogs memungkinkan untuk menampilkan thumbnail blog kita atau blog yang kita sukai pada halaman profil kita di Facebook. Selain itu feed dari blog anda juga akan otomatis ter-publish di profil Facebook anda.

Teman-teman kita ataupun orang lain di Facebook bisa membaca artikel kita secara langsung. Kitapun bisa mendiskusikan artikel kita melalui forum yang otomatis disediakan pada aplikasi tersebut. Hal ini tentu saja sangat berguna untuk perkembangan blog kita nantinya, karena bisa dapetin umpan balik secara langsung dari followers (pengikut) kita di Facebook.

Aplikasi ini juga menyertakan fitur search dan browse berdasarkan kategori, sehingga tidak menutup kemungkinan blog anda akan dibaca oleh pengguna Facebook yang tidak termasuk ke dalam jaringan teman anda. Ruang Rindu sendiri terbilang baru menggunakan aplikasi ini.


Sekalian Majang widgetsnya, Barangkali ada yang ngefollow....





support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP

SERIBU MASJID SATU JUMLAHNYA - CAK NUN [ Profil Emha Ainun Nadjib ]

SERIBU MASJID SATU JUMLAHNYA
Oleh :
Emha Ainun Najib


Satu
Masjid itu dua macamnya
Satu ruh, lainnya badan
Satu di atas tanah berdiri
Lainnya bersemayam di hati

Tak boleh hilang salah satunyaa
Kalau ruh ditindas, masjid hanya batu
Kalau badan tak didirikan, masjid hanya hantu
Masing-masing kepada Tuhan tak bisa bertamu

Dua
Masjid selalu dua macamnya
Satu terbuat dari bata dan logam
Lainnya tak terperi
Karena sejati

Tiga
Masjid batu bata
Berdiri di mana-mana
Masjid sejati tak menentu tempat tinggalnya
Timbul tenggelam antara ada dan tiada

Mungkin di hati kita
Di dalam jiwa, di pusat sukma
Membisikkannama Allah ta'ala
Kita diajari mengenali-Nya

Di dalam masjid batu bata
Kita melangkah, kemudian bersujud
Perlahan-lahan memasuki masjid sunyi jiwa
Beriktikaf, di jagat tanpa bentuk tanpa warna

Empat
Sangat mahal biaya masjid badan
Padahal temboknya berlumut karena hujan
Adapun masjid ruh kita beli dengan ketakjuban
Tak bisa lapuk karena asma-Nya kita zikirkan

Masjid badan gmpang binasa
Matahari mengelupas warnanya
Ketika datang badai, beterbangan gentingnya
Oleh gempa ambruk dindingnya
Masjid ruh mengabadi
Pisau tak sanggup menikamnya
Senapan tak bisa membidiknya
Politik tak mampu memenjarakannya

Lima
Masjid ruh kita baw ke mana-mana
Ke sekolah, kantor, pasar dan tamasya
Kita bawa naik sepeda, berjejal di bis kota
Tanpa seorang pun sanggup mencopetnya

Sebab tangan pencuri amatlah pendeknya
Sedang masjid ruh di dada adalah cakrawala
Cengkeraman tangan para penguasa betapa kerdilnya
Sebab majid ruh adalah semesta raya

Jika kita berumah di masjid ruh
Tak kuasa para musuh melihat kita
Jika kita terjun memasuki genggaman-Nya
Mereka menembak hanya bayangan kita

Enam
Masjid itu dua macamnya
Masjid badan berdiri kaku
Tak bisa digenggam
Tak mungkin kita bawa masuk kuburan

Adapun justru masjid ruh yang mengangkat kita
Melampaui ujung waktu nun di sana
Terbang melintasi seribu alam seribu semesta
Hinggap di keharibaan cinta-Nya

Tujuh
Masjid itu dua macamnya
Orang yang hanya punya masjid pertama
Segera mati sebelum membusuk dagingnya
Karena kiblatnya hanya batu berhala

Tetapi mereka yang sombong dengan masjid kedua
Berkeliaran sebagai ruh gentayangan
Tidak memiliki tanah pijakan
Sehingga kakinya gagal berjalan

Maka hanya bagi orang yang waspada
Dua masjid menjadi satu jumlahnya
Syariat dan hakikat
Menyatu dalam tarikat ke makrifat

Delapan
Bahkan seribu masjid, sjuta masjid
Niscaya hanya satu belaka jumlahnya
Sebab tujuh samudera gerakan sejarah
Bergetar dalam satu ukhuwah islamiyah

Sesekali kita pertengkarkan soal bid'ah
Atau jumlah rakaat sebuah shalat sunnah
Itu sekedar pertengkaran suami istri
Untuk memperoleh kemesraan kembali

Para pemimpin saling bercuriga
Kelompok satu mengafirkan lainnya
Itu namanya belajar mendewasakan khilafah
Sambil menggali penemuan model imamah

Sembilan
Seribu masjid dibangun
Seribu lainnya didirikan
Pesan Allah dijunjung di ubun-ubun
Tagihan masa depan kita cicilkan

Seribu orang mendirikan satu masjid badan
Ketika peradaban menyerah kepada kebuntuan
Hadir engkau semua menyodorkan kawruh

Seribu masjid tumbuh dalam sejarah
Bergetar menyatu sejumlah Allah
Digenggamnya dunia tidak dengan kekuasaan
Melainkan dengan hikmah kepemimpinan

Allah itu mustahil kalah
Sebab kehidupan senantiasa lapar nubuwwah
Kepada berjuta Abu Jahl yang menghadang langkah
Muadzin kita selalu mengumandangkan Hayya 'Alal Falah!



1987

Profil Emha Ainun Nadjib [ Cak Nun ] :

Nama:
EMHA AINUN NAJIB
Lahir:
Jombang, Jawa Timur, 27 Mei 1953
Agama:
Islam
Isteri:
Novia Kolopaking

Pendidikan:
- SD, Jombang (1965)
- SMP Muhammadiyah, Yogyakarta (1968)
- SMA Muhammadiyah, Yogyakarta (1971)
- Pondok Pesantren Modern Gontor
- FE di Fakultas Filsafat UGM (tidak tamat)

Karir:
- Pengasuh Ruang Sastra di harian Masa Kini, Yogyakarta (1970)
- Wartawan/Redaktur di harian Masa Kini, Yogyakarta (1973-1976)
- Pemimpin Teater Dinasti (Yogyakarta)
- Pemimpin Grup musik Kyai Kanjeng
- Penulis puisi dan kolumnis di beberapa media

Karya Seni Teater:
• Geger Wong Ngoyak Macan (1989, tentang pemerintahan 'Raja' Soeharto),
• Patung Kekasih (1989, tentang pengkultusan),
• Keajaiban Lik Par (1980, tentang eksploitasi rakyat oleh berbagai institusi modern),
• Mas Dukun (1982, tentang gagalnya lembaga kepemimpinan modern).
• Santri-Santri Khidhir (1990, bersama Teater Salahudin di lapangan Gontor dengan seluruh santri menjadi pemain, serta 35.000 penonton di alun-alun madiun),
• Lautan Jilbab (1990, dipentaskan secara massal di Yogya, Surabaya dan Makassar),
• Kiai Sableng dan Baginda Faruq (1993).
• Perahu Retak (1992).

Buku Puisi:
• “M” Frustasi (1976),
• Sajak-Sajak Sepanjang Jalan (1978),
• Sajak-Sajak Cinta (1978),
• Nyanyian Gelandangan (1982),
• 99 Untuk Tuhanku (1983),
• Suluk Pesisiran (1989),
• Lautan Jilbab (1989),
• Seribu Masjid Satu Jumlahnya ( 1990),
• Cahaya Maha Cahaya (1991),
• Sesobek Buku Harian Indonesia (1993),
• Abacadabra (1994),
• Syair Amaul Husna (1994)

Buku Essai:
• Dari Pojok Sejarah (1985),
• Sastra Yang Membebaskan (1985)
• Secangkir Kopi Jon Pakir (1990),
• Markesot Bertutur (1993),
• Markesot Bertutur Lagi (1994),
• Opini Plesetan (1996),
• Gerakan Punakawan (1994),
• Surat Kepada Kanjeng Nabi (1996),
• Indonesia Bagian Penting dari Desa Saya (1994),
• Slilit Sang Kiai (1991),
• Sudrun Gugat (1994),
• Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai (1995),
• Bola- Bola Kultural (1996),
• Budaya Tanding (1995),
• Titik Nadir Demokrasi (1995),
• Tuhanpun Berpuasa (1996),
• Demokrasi Tolol Versi Saridin (1997)
• Kita Pilih Barokah atau Azab Allah (1997)
• Iblis Nusantara Dajjal Dunia (1997),
• 2,5 Jam Bersama Soeharto (1998),
• Mati Ketawa Cara Refotnasi (1998)
• Kiai Kocar Kacir (1998)
• Ziarah Pemilu, Ziarah Politik, Ziarah Kebangsaan (1998)
• Keranjang Sampah (1998) Ikrar Husnul Khatimah (1999)
• Jogja Indonesia Pulang Pergi (2000),
• Ibu Tamparlah Mulut Anakmu (2000),
• Menelusuri Titik Keimanan (2001),
• Hikmah Puasa 1 & 2 (2001),
• Segitiga Cinta (2001),
• “Kitab Ketentraman” (2001),
• “Trilogi Kumpulan Puisi” (2001),
• “Tahajjud Cinta” (2003),
• “Ensiklopedia Pemikiran Cak Nun” (2003),
• Folklore Madura (2005),
• Puasa ya Puasa (2005),
• Kerajaan Indonesia (2006, kumpulan wawancara),
• Kafir Liberal (2006)
• Jalan Sunyi EMHA (Ian L. Betts, Juni 2006)


Emha Ainun Nadjib
Kyai Kanjeng Sang Pelayan

Budayawan Emha Ainun Nadjib, kelahiran Jombang, Jawa Timur, 27 Mei 1953, ini seorang pelayan. Suami Novia Kolopaking dan pimpinan Grup Musik Kyai Kanjeng, yang dipanggil akrab Cak Nun, itu memang dalam berbagai kegiatannya, lebih bersifat melayani yang merangkum dan memadukan dinamika kesenian, agama, pendidikan politik dan sinergi ekonomi. Semua kegiatan pelayannya ingin menumbuhkan potensialitas rakyat.

Bersama Grup Musik Kiai Kanjeng, Cak Nun rata-rata 10-15 kali per bulan berkeliling ke berbagai wilayah nusantara, dengan acara massal yang umumnya dilakukan di area luar gedung. Di samping itu, secara rutin (bulanan) bersama komunitas Masyarakat Padang Bulan, aktif mengadakan pertemuan sosial melakukan berbagai dekonstruksi pemahaman atas nilai-nilai, pola-pola komunikasi, metoda perhubungan kultural, pendidikan cara berpikir, serta pengupayaan solusi-solusi masalah masyarakat.

Dalam berbagai forum komunitas Masyarakat Padang Bulan, itu pembicaraan mengenai pluralisme sering muncul. Berkali-kali Cak Nun yang menolak dipanggil kiai itu meluruskan pemahaman mengenai konsep yang ia sebut sebagai manajemen keberagaman itu.
Dia selalu berusaha meluruskan berbagai salah paham mengenai suatu hal, baik kesalahan makna etimologi maupun makna kontekstual. Salah satunya mengenai dakwah, dunia yang ia anggap sudah terpolusi. Menurutnya, sudah tidak ada parameter siapa yang pantas dan tidak untuk berdakwah. “Dakwah yang utama bukan dengan kata-kata, melainkan dengan perilaku. Orang yang berbuat baik sudah berdakwah," katanya.

Karena itulah ia lebih senang bila kehadirannya bersama istri dan kelompok musik Kiai Kanjeng di taman budaya, masjid, dan berbagai komunitas warga tak disebut sebagai kegiatan dakwah. "Itu hanya bentuk pelayanan. Pelayanan adalah ibadah dan harus dilakukan bukan hanya secara vertikal, tapi horizontal," ujarnya.

Emha merintis bentuk keseniannya itu sejak akhir 1970-an, bekerja sama dengan Teater Dinasti -- yang berpangkalan di rumah kontrakannya, di Bugisan, Yogyakarta. Beberapa kota di Jawa pernah mereka datangi, untuk satu dua kali pertunjukan. Selain manggung, ia juga menjadi kolumnis.

Dia anak keempat dari 15 bersaudara. Ayahnya, Almarhum MA Lathif, adalah seorang petani. Dia mengenyam pendidikan SD di Jombang (1965) dan SMP Muhammadiyah di Yogyakarta (1968). Sempat masuk Pondok Modern Gontor Ponorogo tapi kemudian dikeluarkan karena melakukan demo melawan pemerintah pada pertengahan tahun ketiga studinya. Kemudian pindah ke SMA Muhammadiyah I, Yogyakarta sampai tamat. Lalu sempat melanjut ke Fakultas Ekonomi UGM, tapi tidak tamat.

Lima tahun (1970-1975) hidup menggelandang di Malioboro, Yogya, ketika belajar sastra dari guru yang dikaguminya, Umbu Landu Paranggi, seorang sufi yang hidupnya misterius dan sangat memengaruhi perjalanan Emha berikutnya.

Karirnya diawali sebagai Pengasuh Ruang Sastra di harian Masa Kini, Yogyakarta (1970). Kemudian menjadi Wartawan/Redaktur di harian Masa Kini, Yogyakarta (1973-1976), sebelum menjadi pemimpin Teater Dinasti (Yogyakarta), dan grup musik Kyai Kanjeng hingga kini. Penulis puisi dan kolumnis di beberapa media.

Ia juga mengikuti berbagai festival dan lokakarya puisi dan teater. Di antaranya mengikuti lokakarya teater di Filipina (1980), International Writing Program di Universitas Iowa, AS (1984), Festival Penyair Internasional di Rotterdam, Belanda (1984) dan Festival Horizonte III di Berlin Barat, Jerman (1985).

Karya Seni Teater

Cak Nun memacu kehidupan multi-kesenian di Yogya bersama Halimd HD, networker kesenian melalui Sanggarbambu, aktif di Teater Dinasti dan mengasilkan beberapa reportoar serta pementasan drama. Di antaranya: Geger Wong Ngoyak Macan (1989, tentang pemerintahan 'Raja' Soeharto); Patung Kekasih (1989, tentang pengkultusan); Keajaiban Lik Par (1980, tentang eksploitasi rakyat oleh berbagai institusi modern); Mas Dukun (1982, tentang gagalnya lembaga kepemimpinan modern).

Selain itu, bersama Teater Salahudin mementaskan Santri-Santri Khidhir (1990, di lapangan Gontor dengan seluruh santri menjadi pemain, serta 35.000 penonton di alun-alun madiun). Lautan Jilbab (1990, dipentaskan secara massal di Yogya, Surabaya dan Makassar); dan Kiai Sableng dan Baginda Faruq (1993).

Juga mementaskan Perahu Retak (1992, tentang Indonesia Orba yang digambarkan melalui situasi konflik pra-kerajaan Mataram, sebagai buku diterbitkan oleh Garda Pustaka), di samping Sidang Para Setan, Pak Kanjeng, Duta Dari Masa Depan.

Dia juga termasuk kreatif dalam menulis puisi. Terbukti, dia telah menerbitkan 16 buku puisi: “M” Frustasi (1976); Sajak-Sajak Sepanjang Jalan (1978); Sajak-Sajak Cinta (1978); Nyanyian Gelandangan (1982); 99 Untuk Tuhanku (1983); Suluk Pesisiran (1989); Lautan Jilbab (1989); Seribu Masjid Satu Jumlahnya ( 1990); Cahaya Maha Cahaya (1991); Sesobek Buku Harian Indonesia (1993); Abacadabra (1994); dan Syair Amaul Husna (1994)

Selain itu, juga telah menerbitkan 30-an buku esai, di antaranya: Dari Pojok Sejarah (1985); Sastra Yang Membebaskan (1985); Secangkir Kopi Jon Pakir (1990); Markesot Bertutur (1993); Markesot Bertutur Lagi (1994); Opini Plesetan (1996); Gerakan Punakawan (1994); Surat Kepada Kanjeng Nabi (1996); Indonesia Bagian Penting dari Desa Saya (1994); Slilit Sang Kiai (1991); Sudrun Gugat (1994); Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai (1995); Bola- Bola Kultural (1996); Budaya Tanding (1995); Titik Nadir Demokrasi (1995); Tuhanpun Berpuasa (1996); Demokrasi Tolol Versi Saridin (1997); Kita Pilih Barokah atau Azab Allah (1997);

Iblis Nusantara Dajjal Dunia (1997); 2,5 Jam Bersama Soeharto (1998); Mati Ketawa Cara Refotnasi (1998); Kiai Kocar Kacir (1998); Ziarah Pemilu, Ziarah Politik, Ziarah Kebangsaan (1998); Keranjang Sampah (1998); Ikrar Husnul Khatimah (1999); Jogja Indonesia Pulang Pergi (2000); Ibu Tamparlah Mulut Anakmu (2000); Menelusuri Titik Keimanan (2001); Hikmah Puasa 1 & 2 (2001); Segitiga Cinta (2001); “Kitab Ketentraman” (2001); “Trilogi Kumpulan Puisi” (2001); “Tahajjud Cinta” (2003); “Ensiklopedia Pemikiran Cak Nun” (2003); Folklore Madura (2005); Puasa ya Puasa (2005); Kerajaan Indonesia (2006, kumpulan wawancara); Kafir Liberal (2006); dan, Jalan Sunyi EMHA (Ian L. Betts, Juni 2006).


Pluralisme

Cak Nun bersama Grup Musik Kiai Kanjeng dengan balutan busana serba putih, ber-shalawat (bernyanyi) dengan gaya gospel yang kuat dengan iringan musik gamelan kontemporer di hadapan jemaah yang berkumpul di sekitar panggung Masjid Cut Meutia. Setelah shalat tarawih terdiam, lalu sayup-sayup terdengar intro lagu Malam Kudus. Kemudian terdengar syair, "Sholatullah salamullah/ ’Ala thoha Rasulillah/ Sholatullah salamullah/ Sholatullah salamullah/ ’Ala yaasin Habibillah/ ’Ala yaasin Habibillah..."

Tepuk tangan dan teriakan penonton pun membahana setelah shalawat itu selesai dilantunkan. "Tidak ada lagu Kristen, tidak ada lagu Islam. Saya bukan bernyanyi, saya ber-shalawat," ujarnya menjawab pertanyaan yang ada di benak jemaah masjid.

Tampaknya Cak Nun berupaya merombak cara pikir masyarakat mengenai pemahaman agama. Bukan hanya pada Pagelaran Al Quran dan Merah Putih Cinta Negeriku di Masjid Cut Meutia, Jakarta, Sabtu (14/10/2006) malam, itu ia melakukan hal-hal yang kontroversial. Dalam berbagai komunitas yang dibentuknya, oase pemikiran muncul, menyegarkan hati dan pikiran.

Perihal pluralisme, sering muncul dalam diskusi Cak Nun bersama komunitasnya. "Ada apa dengan pluralisme?" katanya. Menurut dia, sejak zaman kerajaan Majapahit tidak pernah ada masalah dengan pluralisme.

"Sejak zaman nenek moyang, bangsa ini sudah plural dan bisa hidup rukun. Mungkin sekarang ada intervensi dari negara luar," ujar Emha. Dia dengan tegas menyatakan mendukung pluralisme. Menurutnya, pluralisme bukan menganggap semua agama itu sama. Islam beda dengan Kristen, dengan Buddha, dengan Katolik, dengan Hindu. “Tidak bisa disamakan, yang beda biar berbeda. Kita harus menghargai itu semua," tutur budayawan intelektual itu. ►e-ti


http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/e/emha-ainun-nadjib/index.shtml (sumber)